Kamis, 09 Juni 2011

Secangkir Teh bersama Yang Arya Wang QR

TETAP BERLALU

Waktu terus berjalan, jarum jam tak pernah berhenti berputar, hari demi hari terus berlalu!
Inilah hukum alam dan hakekat kehidupan.

Kaya-miskin, tua-muda, pria-wanita, hina-mulia, sehat-sakit, tanpa kecuali semua berputar bersama dengan roda waktu…
Seperti air yang membawa hanyut daun-daun kering, pergi tak pernah kembali.

Maka jangan mengeluh susah untuk kebaikan, jangan berkata tidak punya waktu untuk xiudao.
Sesibuk apa pun, waktu tak pernah menunggu Anda, sesusah apapun xiudao, hari demi hari tetap berlalu.

Duduk malas di rumah, makan tidur dan berleha, hari demi hari tetap juga berlalu.

Xiudao atau tidak xiudao, kehidupan tetap harus dijalani.
Mengapa tidak memilih yang baik; menjalani hidup ini dengan xiudao?
Mengapa tidak isi setiap hari yang berlalu cepat ini dengan kebaikan dan doa?
Mengapa tidak mengembangkan kasih dan kearifan dalam setiap detik yang terus melaju ini?
Waktu tak pernah dapat ditahan.
Orang bodoh membiarkannya berlalu, Orang bijak memanfaatkannya.

Salam Nurani
Dalam Kasih LaoMu Yang abadi


rinai hujan

Moralitas

Kisah yang menarik dimana tetap mempertahankan prinsip menjadi orang baik dan harapan. David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya, terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya dari orang tuanya. Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini rumah tidak mengirimi uang ke David lagi. Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja. David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya, yaitu satu keping uang logam itu, ke dalam telepon.

Qu Yuan

Qu Yuan adalah seorang pejabat Negara Chu (343-289SM) dengan kepribadian yang mulia, disiplin, berani, berwawasan luas, skolastik, dan seni. Seorang menteri yang memiliki visi dan misi yang kuat untuk mengabdi pada rakyat dan Negara. Loyalitas dan integritasnya terhadap raja dan negaranya menjadi legenda hingga hari ini.

Namun sayang, kepribadiannya yang luhur dan mulia, tidak dihargai oleh dunia dan zamannya. Jiwanya yang jujur dan bersih harus terus menerima tuduhan, fitnahan, dan kecurangan dari pejabat-pejabat yang berkonspirasi . Sehingga semua perjuangannya untuk menyelamatkan negaranya menjadi kacau. Raja Chu karena termakan oleh firnahan para pejabat jahat, memecat dan membuangnya ke daerah terpencil. Walaupun telah diperlakukan secara tidak adil, Qu Yuan tetap hormat dan mencintai Raja Chu dan mengkhawatirkan negaranya yang diambang kehancuran!

Ketika beliau mendengar bahwa Negara Qin berencana mengumpan raja Chu dengan seorang wanita cantik yang akan membunuhnya, dengan segala kesetiaan, tak menghiraukan cemoohan dan hinaan, beliau kembali ke Negara Chu dan berupaya menasehati dan memperingatkan raja Chu. Namun Chu Hai Wang sama sekali tidak mau mndengar nasihatnya. Ternyata benar, setelah tiba di Negara Qin, raja Chu dibunuh. Bisa dibayangkan bagaimana perih perasaan dan pilunya hati Qu Yuan.

Setelah itu Qu Yuan kembali mengabdi dengan penuh loyalitas pada Raja baru Chu (Qin Xiang Wang) . Namun lagi-lagi Qu Yuan menjadi korban kejahatan komplotan Le Shang yang menyebar gossip dan fitnah,akhirnya Raja Chu mengusir dan membuang Qu Yuan ke Jiang Nan ( wilayah selatan dari Sungai Yang Tse) .

Walaupun beliau dicemooh dan dicaci maki dimana-mana sebagai pejabat buangan, kesetiaan beliau pada Raja Chu dan negaranya tidak pernah berubah.

Siang malam beliau menulis surat untuk menyadarkan Raja, namun tak ada yang mendengarkannya.

Suatu hari terbetik berita, Negara Chu telah dihancurkan oleh musuh, hati Qu yuan remuk bagai batu disambar halilintar. Sedih pilu tidak terlukiskan bercampur rasa bersalah karena tidak dapat menyelamatkan negaranya. Dalam kepedihan yang tak terperihkan, sembari memeluk batu besar, beliau terjun dan tewas di Sungai Mi Luo. Pada hari itu tepat aalah tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek (Tahun ini jatuh pada tanggal 6 Juni 2011) yaitu hari ini.

Setelah Qu Yuan mengakhiri hidup dengan terjun ke dalam sungai, rakyat Negara Chu sangat berduka dan berbondong-bondong menuju ke sungai Mi Luo untuk melayat Qu Yuan.

Rakyat datang untuk menyampaikan penghormatan tulus pada sang pejabat karena loyalitas dan integritasnya yang luar biasa.

Rakyat berduka karena mengenang hidup Qu Yuan yang pahit-getir.
Rakyat menangis seolah hembusan angin di Sungai Mi Luo membisikkan kepedihan hati Qu Yuan dalam ketidak-berdayaan dan keputus-asaannya menyaksikan negaranya yang tercinta diporak poranda oleh keserakahan , kecurangan, dan kemunafikan.

Air mata menitik tak henti bagai arus ombak Sungai Mi Luo yang mengalir kencang, sayup-sayup , seolah mengumandangkan jeritan hati Qu Yuan :

“ Hidup bagiku adalah pengabdian pada Negara. Demi Negara , aku tabah dan iklas menerima semua aib, fitnahan, dan ketidak adilan. Biarpun hidup sepi di pembuangan , sebatang kara, dan tiada yang memahami , kuterus menunggu dan menunggu, datangnya panggilan raja untuk kembali mengabdi…

Namun…kini Negara telah tiada apalagi yang kutunggu dalam hidup ini…?
Rakyat tak iklas akan kepergiannnya. Mereka mendayung perahu dan sampan hilir mudik mencari jenasahnya. Kaum ibu membuat kue cang untuk dilemparkan ke dalam sungai agar ikan-ikan makan kue cang dan tidak mengganggu jenasah Qu Yuan.

Di tulis untuk mengenang Qu Yuan, Pribadi mulia sepanjang masa

Salam hormat ,

rinai hujan

Ketekunan adalah Kekuatan Anda.

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari hasil usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan suatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan, andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikan nilai diri anda. Apapun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda.

Secangkir Teh bersama Yang Arya Wang QR

SATU MULUT

Kita hanya memiliki satu mulut namun satu mulut ini dapat menyampaikan tutur kata Buddha dan tutur kata mara!Mulut bisa menjadi penyampai kebenaran, juga menjadi penyebar kejahatan. Semua bentuk doa atau kutukan, pujian atau cemoohan, kata-kata kasih atau kebencian,kejujuran atau dusta, yang menghibur atau menyakitkan, kearifan atau kebodohan, keluar dari satu mulut yang sama! Mulut yang sama dapat membawakan berkah dan kebahagiaan bagi orang banyak, namun juga dapat mendatangkan penderitaan dan bencana yang dasyat bagi umat manusia dan dunia!

Apa yang mau disampaikan mulut ini?
Yang bajik atau yang jahat?
Berkah atau musibah?

Andalah yang menentukan.
Dengan mulut yang sama, Para Buddha menyampaikan Dharma-dharma agung nan mulia, dan membebaskan umat manusia yang tak terhitung dari penderitaan dan kebodohan. Teladanilah para Suci dan Bijak, jadikanlah mulut ini bercahaya! Percahaya karena menyampaikan kebenaran, kebaikan, kearifan, damai, dan sukacita.

Salam Nurani
Dalam Kasih LaoMu
Yang abadi

rinai hujan

Hidup

Hidup adalah keindahan tersendiri
Ia memberimu luka agar kau belajar untuk bertahan,
Ia memberimu duka agar kau belajar untuk tegar,
Ia memberimu cinta agar kau belajar untuk berani dan berkorban pada saatnya.
Bila hidup memberimu luka, kau hanya perlu tersenyum,tanda kau mampu bertahan atasnya
Bila hidup memberimu duka, kau hanya perlu tersenyum mungkin dengan sedikit tangis agar kau bisa melaluinya,
Ketika hidup memberimu cinta, kau hanya perlu tersenyum dan mengambil kesempatan atau mempersilahkannya
Tersenyumlah, tersenyum
dengan begitu kau bisa bahagia dalam hidup
Tersenyumlah, tersenyum
karna setiap kesulitan pasti ada kemudahan
Tersenyumlah, tersenyum
dengan begitu kau tahu ada kekuatan dalam dirimu.

Baca juga...

tentang ahok

Pola Makan Berbasis Nabati

Berita Teknologi

Panduan Hidup Sehat

Global Warming

Info Kesehatan